Sabtu, 05 Februari 2011

Wisata Ke Titik Nol, Sabang

Dari Sabang sampai ke Merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi satu

Itulah Indonesia..

Penggalan lagu yang menggambarkan pulau-pulau di nusantara itu, pasti semua orang tahu. Dari anak-anak hingga dewasa. Karena lagu itulah yang diajarkan guru kita ketika duduk di bangku SD bahkan di TK. Kini aku menapakkan kaki di Sabang, sebuah pulau yang terletak di ujung barat utara negeri ini. Sungguh luas negeri ini. Konon negeri seperti jamrud di khatulistiwa.


Titik Nol, itu banyak orang menyebut. Karena di ujung Pulau Weh itu terletak tugu Titik Nol Kilometer, yang menandai batas wilayah paling ujung barat.

Titik Nol Kilometer, memang jadi tujuan wisata, baik wisatawan asing ataupun Nusantara yang ingin menapakkan kakinya di ujung barat Indonesia. Untuk menuju kesana, tidaklah susah. Dari Banda Aceh, naik feri cepat yang hanya memakan waktu satu jam. Dari pelabuhan Sabang menuju Titik Nol memakan waktu kurang dari dua jam. Jaraknya di peta memang tidak jauh, akan tetapi jalan yang bekelok-kelok menyusur pantai dan di lembah tebing yang terjal, sehingga kendaraan tidak bisa jalan kencang.

Sebenarnya wisata ke Sabang tak hanya ke Titik Nol saja, akan tetapi sepanjang penjalanan dari pelabuhan menuju ujung Indonesia itu, banyak yang ditawarkan aneka wisata yang sangat menarik. Mulai kunjungan ke alam hutan dengan mandi air panas, keindahan air terjun, juga wisata ke pantai yang dapat ditemui keindahan kehidupan alam di bawah laut, dengan aneka terumbu karang.

Keindahan terumbu karang sempat mengalami kerusakan, ketika terjadi tsunami. Akan tetapi beberapa lembaga swadaya masyarakat melakukan perbaikan dengan melakukan penanaman kembali terumbu karang tersebut dengan berbagai cara.

Posisi Titik Nol ada di ujung pulau, dan di sekelilingnya masih ditumbuhi hutan tropis yang lebat. Satwa seperti monyet, banyak ditemukan berkeliaran di sana. Namun keindahan Titik Nol ini, dikotori oleh para pelancong yang ingin menuliskan identitas mereka di sekeliling tugu tersebut, dengan membuat coretan dari cat yang membuat keindahan Titik Nol terganggu dengan berbagai warna warni vandalisme.

Sebenarnya hal ini tidak terjadi, seandainya disediakan tempat untuk menuliskan identitas kelompok, pengunjung dari luar daerah yang telah berkunjung ke sana, sehingga tidak mengganggu keindahan Titik Nol.

Banyak penginapan antara Kota Sabang ke Titik Nol, baik yang ada di pantai dengan paket wisata menyelam, snorkeling atau sekidar berlayar menikmati keindahan alam laut Pulau Weh. Atau hotel-hotel di kota yang banyak dijumpai.

Sabang, Fabruari 2010.

Sumber :
Edy Hendras W
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=16722

Tidak ada komentar:

Posting Komentar